Rabu, 28 September 2011

Malaikat ku Tak Bersayap


Dia sangat biasa, bahkan wajahnya pun sederhana.
Tak ada kesempurnaan yang mampu membuatnya pantas.
Entah kapan aku akan menyadari
bahwa dia nantinya bukanlah malaikat,
tapi secara dasar tetap saja dia malaikat.

Aku tak menaruh perasaan,
hanya saja....aku berharap suatu hari nanti aku kan membencinya.
Dia bercerita banyak, bahkan terlalu banyak,
dalam bahasa yang bagiku tak mudah.

Menyelingi dengan senyum dan kadang dengan kelakar kecil,
aku terkesiap melihatnya....
Inilah kenapa dia malaikat,
Senyumnya...bagaimana bisa begitu bersinat,
nuansa nya seperti melihat sesuatu yang sedang merekah.
Bunga yang merekah, pagi yang merekah
dan tawa kecilnya memberi nada serupa fajar yang baru tiba.

Aku pendengar yang baik, jadi kisahnya tak pernah selesai,
selalu berlanjut dan berlanjut

Malaikatku adalah senyummu.......

Senin, 12 September 2011

Kekurangan yang Menutupi Kelebihan

Selalu ada yang menarik dari setiap manusia.

Mengenal mereka seperti membuka sebuah buku cerita baru yang entah nanti apa isi dari kisah tersebut. Mereka mengisahkan diri mereka sendiri. Bercerita dengan tingkah laku dan kebiasan-kebiasaan yang unik.

Ada buku yang sampai saat ini masih membuat penasaran.
Mungkin di tempat lain ada banyak sekali, tapi yang ini spesial karena selalu ada dan selalu bersentuhan denganku.

Kisahnya bagaimana dia bisa menjadi seperti ini.
Setiap orang pasti ingin menjadi sempurna atau paling tidak dia berusaha menjadi orang yang baik di mata orang lain. Tapi buku ini menarik karena dia terlanjur menjadi sesuatu yang tidak berkualitas. Selalu salah pada waktu dan tempatnya, dan .....lebih sering melupakan sesuatu, padahal itu baru sejenak.

Dia menarik, mempunyai kelebihan yang orang lain mungkin tak sempat atau tak mungkin memilikinya. Bahkan bisa dikatakan kelebihan itu mengagumkan.

Lalu, apa mau dikata...
Terasa sekali kelebihan itu meredup karena kekurangan yang begitu kuat, bukan masalah kuantitas tapi kualitas.

Bagaimana hal itu sangat merugikan bagi orang lain, sedangkan dia sama sekali tak berkisah. Dari sudut pandang subyektif, semua akan mengacu bahwa dia tak ada nilai dan menyedihkan.

Tak bisa dipahami ?

Aku juga tak mengerti apa yang sedang kujelaskan, ternyata mengungkapkan sesuatu itu tak mudah dan salut buat manusia-manusia ekspresif.

Di ruangan dingin tapi tak terasa dingin.
Menyempatkan untuk memikirkan yang terasa sesak dan mengganggu keseimbangan hidupku.
Menunggu dirinya,,,,,,